RUMAH PANJANG DAYAK MONUMEN KEBERSAMAAN YANG KIAN TERKIKIS OLEH ZAMAN: STUDI KASUS DAYAK KANAYATN DI KALIMANTAN BARAT

  • Hartatik Hartatik Balai Arkeologi Kalimantan Selatan

Abstract

Abstrak. Rumah panjang merupakan hunian tradisional komunitas Dayak yang dapat ditemukan di sejumlah
tempat di pedalaman Kalimantan. Rumah panjang atau betang atau radakng atau balai atau lamin mempunyai
arsitektur dan komponen bangunan yang serupa. Arsitektur rumah panjang Dayak berupa rumah yang ditopang
dengan sejumlah tiang penyangga setinggi satu hingga dua meter. Komposisi bangunan rumah panjang terdiri atas
sebuah aula persegi panjang yang dikelilingi oleh puluhan bilik kecil yang dihuni oleh sebuah keluarga. Aula
difungsikan sebagai tempat berkumpul sehari-hari ataupun mewadahi kegiatan adat. Interaksi sosial dalam rumah
panjang tersebut membentuk ikatan batin dan rasa kebersamaan yang kuat antarpenghuninya. Namun, selama
empat dekade belakangan ini lambat-laun penggunaan rumah panjang banyak yang ditinggalkan. Tulisan ini
membahas eksistensi rumah panjang dan nilai-nilai kebersamaan komunitas Kanayatn yang tidak lagi berdiam di
rumah panjang. Studi ini dibahas dengan menggunakan metode deskriptif dengan penalaran induktif. Hasil kajian
rumah panjang ini menunjukkan tidak dimanfaatkannya rumah panjang sebagai hunian komunal tidak berarti
hilangnya nilai kebersamaan yang selama ini telah mengakar dalam kehidupan komunitas Dayak. Namun demikian,
perubahan gaya hidup tersebut tetap menbawa dampak yang signifikan, yaitu merenggangnya proses interaksi
sosial sehari-hari.
How to Cite
Hartatik, H. (1). RUMAH PANJANG DAYAK MONUMEN KEBERSAMAAN YANG KIAN TERKIKIS OLEH ZAMAN: STUDI KASUS DAYAK KANAYATN DI KALIMANTAN BARAT. Naditira Widya, 7(1), 44-58. https://doi.org/10.24832/nw.v7i1.92
Section
Articles