PERBEDAAN PERSEPSI PENANGANAN PADA SITUS CANDl AGUNG DAN TABANIO Dl KALIMANTAN SELATAN

  • Bambang Sakti Wiku Atmojo Balai Arkeologi Banjarmasin
Keywords: situs, penanganan, undang-undang, peraturan, instansi, masyarakat, konfiik

Abstract

There are many choices how to use and manage an archaeological site, for examples: for research purpose, just restore it for future generations or exploit the site for tourism destination. These can be managed either by government or private authority/NGO. In Candi Agung and Tabanio cases -both in Sothern Kalimantan-various interests from different authorities have caused conflict because each authority would like to manage the site according to their own interest. I am of the opinion that one important solution to minimize the negative effects is by practicing coordination between stakeholders. When this is practiced, the archaeological site will be better preserved, while other community activities also continue.

References

Kusmartono, Vida Pervaya Rusianti dan Harry Widianto 1998. Ekskavasi Situs Candi Agung Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan.

Berita Penelitian Arkeologi No. 02 tahun 1998. Banjarmasin : Balai
Arkeologi Banjarmasin.

Lukito, Nugroho Harjo, 2005. Ekskavasi Candi Agung Tahun 2005. Laporan Penelitian Arkeologi. Banjarbaru : Balai Arkeologi Banjarmasin. Belum diterbitkan.

___ , 2006. Ekskavasi Candi Agung Tahun 2006. Laporan Penelitian
Arkeologi. Banjarbaru : Balai Arkeologi Banjarmasin. Belum
diterbitkan

Suhadi, Machi, Endang Sh. Soekatno, dan Suwedi Montana, 1993. Laporan Penelitian Arkeologi di Situs Candi Agung Kalimantan Selatan Tahun 1993. Banjarmasin: Bagian Proyek Penelitian Purbakala Kalimantan Selatan. Tidak diterbitkan.

Sunarningsih, 2006. Ekskavasi Situs Candi Agung, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, dalam Wahyu, ed. 2006 Berita Penelitian Arkeologi No. 17 tahun 2006 hlm 15 s.d. 34 Banjarbaru : Balai Arkeologi Banjarmasin.

Tim Penelitian, 1996. Ekskavasi Situs Benteng Tabanio tahap II ,
Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Laporan Penelitian Arkeologi. Banjarmasin: Balai Arkeologi Banjarmasin. Tidak
diterbitkan.

Tim Penelitian , 2007. Laporan Hasil Ekskavasi Penyelamatan Kawasan Situs Candi Agung Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin. Tidak diterbitkan.

Tjandra sasmita , Uka 1967. Laporan Penyelidikan Penggalian
Kepurbakalaan Candi "Agung" di Amuntai, Kalimantan Selatan.
Banjarmasin: Bidang Permuseuman Sejarah dan Kepurbakalaan Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Kalimantan Selatan. Tidak diterbitkan.

Tunggal , Hadi Selia, 1997. Peraturan Perundang-undangan Tentang
Benda Cagar Budaya. Jakarta: Harvarindo.
How to Cite
Atmojo, B. S. W. (1). PERBEDAAN PERSEPSI PENANGANAN PADA SITUS CANDl AGUNG DAN TABANIO Dl KALIMANTAN SELATAN. Naditira Widya, 2(2), 274-286. https://doi.org/10.24832/nw.v2i2.358