LEKSIKON PENGUNGKAP KARAKTERISTIK BUDAYA SUNGAI MASYARAKAT BANJARMASIN DAN NAGARA: TELAAH ETNOSEMANTIS (LEXICON OF CHARACTERISTIC DISCLOSURE OF RIVER CULTURE AT BANJARMASIN AND NAGARA SOCIETIES: AN ETHNOSEMANTIC STUDY)

  • Rissari Yayuk Balai Bahasa Kalimantan Selatan

Abstract

Banjarmasin dan Nagara merupakan dua kawasanang terdiri atas sungai dan rawa. Di sepanjang aliran sungai dan rawa ini terdapat permukiman warga dengan segala aktivitas yang berhubungan dengan budaya sungai. Aktivitas budaya sungai yang dilakukan warga di kedua kawasan ini tercermin dalam leksikon-leksikon yang terdapat dalam bahasa mereka.Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan leksikon pengungkap karakteristik budaya sungai masyarakat Banjarmasin dan Nagara, dan mendeskripsikan karakteristik budaya sungai pada masyarakat Banjarmasin dan Nagara berdasarkan leksikon. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dari data umum kedua wilayah dan analisis data leksikon diketahui terdapat leksikon-leksikon yang mengungkapkan karakteristik budaya sungai masyarakat Banjarmasin dan Nagara. Selanjutnya diketahui juga unsur karakteristik yang terdapat pada leksikon tersebut meliputi bahasa, mata pencaharian, religi, pengetahuan dan teknologi, dan sistem sosial kemasyarakatan. Kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu makna yang terdapat pada leksikon-leksikon bahasa masyarakat Banjarmasin dan Nagara
mencerminkan karakteristik kebudayaan mereka sebagai suku Banjar yang tidak jauh berbeda karena berhubungan dengan cara hidup di pemukiman atas sungai atau rawa.

 

Banjarmasin and Nagara consist of rivers and swamps. Along these areas there are residential communities with all activities related to river culture. The culturalriver activities of the two regions are reflected in the lexicons contained in their language. This research aim are to describe the lexicons which express the characteristics of river culture of the people, and to depict the cultural river characteristcs of the people based on the lexicons. The method used is descriptive qualitative. Based on the general data of both regions and lexicon data analysis, many of lexicons have revealed the characteristics of river culture of both people, Banjarmasin and Nagara. Furthermore, the characteristics on lexicon are found in language, livelihood, religion, knowledge and technology, and social systems. The conclusion is that the lexicon meaning of Banjarmasin and Nagara languages eflects their cultural characteristics as Banjarese which look liketheir ways of living along the river banks and swamp areas.

References

Baihaqie, Imam. 2013. Etnolinguistik Telaah Teoritis dan Praktis. Jakarta: Cakrawala Media.

Budhiono, R.Hery. 2017. "Leksikon Alat dan Aktivitas Bertanam Padi dalam Bahasa Jawa". Jurnal Kandai 13 (2): 235-248.

Chaer, Abdul. 2009. Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Darheni, Nani. 2010. "Leksikon Aktivitas Mata dalam Toponim di Jawa Barat: Kajian Etnosemantik". Jurnal Linguistik Indonesia 28 (1): 55-67.

Arifin, Ferdi. 2015. "Representasi Simbol Candi Hindu Dalam Kehidupan Manusia: Kajian Linguistik Antropologis". Jurnal Humaniora 16 (2): 12-20.

Hayakawa, S.I. 2009. "Simbol-Simbol". Hlm. 96-104 dalam Komunikasi Antarbudaya: Panduan Berkomunikasi dengan Orang- Orang Berbeda Budaya, editor Mulyana, D.
dan J. Rakhmat. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Kridalaksana. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Mustafa, dkk. 2017."Kajian Etnosemantik dalam Toponimi Wilayah Kabupaten dan Kota Cirebon" dalam Teknologi Bahasa dan Budaya dalam Penelitian Leksikologi dan Leksikografi. Makalah dipresentasikan dalam Prosiding Seminar Internasional Leksikologi dan Leksikografi 2017

Norpikriadi. 2015. "Perjalanan Kesultanan Banjar: Dari Legitiminasi Politik Ke Identitas Kultural". Naditira Widya 8 (2): 77-92.

Nuralang, Andi. 2006. “Pelabuhan sebagai Penghubung Jalan Laut dan Darat”. Naditira Widya 17:48-54.

Pateda, Mansoer. 2010. Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta.

Sucipto, Nang Hadi. 2017. "Makna Afektif Dalam Mantra Tradisi Brokohan Padi Desa Suru Sooko-Ponorogo: Kajian Etnosemantik". Jurnal Bapala 4 (1): 1-12.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Afabeta.

Sulaeman, dkk. 2017."Etnolinguistik Pada Penamaan Nama-Nama Bangunan di Keraton Yogyakarta". Jurnal Al TsaQafaa 14 (1): 55-75.

Sunarningsih, dkk. 2014. Jejak Arkeologi di Wilayah Perbatasan Utara Kalimantan. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin

Sunarningsih. 2015. "Kiprah Arkeologi dan Peran IAAI Komda Kalimantan dalam Implementasi Kurikulum 2013". Naditira Widya 8 (2): 127- 133.

---------------- 2015. "Keramat Batu (Patahu) di Masyarakat Ngaju, Kalimantan Tengah". Naditira Widya 9 (2): 121-134.

Suryatin, Eka. 2015. “Tindak Tutur Direktif dalam Wacana Indang Cerita Kalimantan Selatan". Jurnal Verbalingua 2 (1): 26-32

Suyitno, Imam.2008. "Kosakata Lagu Daerah Banyuwangi: Kajian Etnolinguistik Etnik Using". Jurnal Humaniora 20 (2): 179-190.

Syarifuddin dan Saharudin. 2011. "Kategori Dan Ekspresi Linguistik dalam Bahasa Sasak Pada Ranah Pertanian Tradisional: Kajian Etnosemantik". Jurnal Kajian Linguistik dan Sastra 23 (2): 123-138.

Tim. 2004. "Harta Parpantangan; Sebuah Akomodasi Hukum Waris Islam atas Budaya Gender dalam Masyarakat Banjar". Jurnal Kandil 7 (2): 65-69.

Tim. 2015. Kompilasi Wisata Seni dan Budaya Kota Banjarmasin. Banjarmasin: Pemerintah Kota Banjarmasin Dinas Pariwisata Seni dan Kebudayaan.

Tim. 2015. Urang Banjar dan Kebudayaannya. Banjarmasin: Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan

Utami, Gek Wulan Novi. 2017. "Relasi Makna Leksikon Tiing dalam Bahasa Bali Berbasis Lingkungan". Jurnal Litera Bahasa dan Sastra 3 (1): 67-77.

Wijanarti, Titik. 2016. "Beberapa Kendala dalam Penulisan Cerita Rakyat sebagai Upaya Revitalisasi Sastra Lisan di Wilayah Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan". Jurnal Telaga 4 (1): 145-154.

Yogi, Ida Bagus Putu Prajna. 2015. "Joglo Gudang sebuah Bukti Eksistensi Cina di Kalimantan". Naditira Widya 8 (2): 69- 76.
Published
2018-12-04
How to Cite
Yayuk, R. (2018). LEKSIKON PENGUNGKAP KARAKTERISTIK BUDAYA SUNGAI MASYARAKAT BANJARMASIN DAN NAGARA: TELAAH ETNOSEMANTIS (LEXICON OF CHARACTERISTIC DISCLOSURE OF RIVER CULTURE AT BANJARMASIN AND NAGARA SOCIETIES: AN ETHNOSEMANTIC STUDY). Naditira Widya, 12(2), 131-146. https://doi.org/10.24832/nw.v12i2.312