ROCK-ARTKALIMANTAN TIMUR: JENIS GAMBAR DAN WAKTU PEMBUATANNYA

  • Bambang Sugiyanto

Abstract

Keberadaan lukisan dinding gua di Kalimantan Timur yang mulai ditemukan sekitar tahun 1990an, merupakan
penemuan baru dan merubah wawasan pengetahuan arkeologi di Indonesia. Beraneka jenis gambar ada di dinding guagua di kawasan karst Sangkulirang Mangkalihat. Telapak tangan merupakan jenis gambar yang paling dominan di
kawasan situs ini, dengan berbagai bentuk dan variasinya. Penelitian ini akan membahas hubungan antara jenis gambar
yang ada dan waktu pembuatannya secara relatif. Metode yang digunakan bersifat deskriptif. Penentuan kronologi didasarkan
pada perbedaan jenis gambar dan kebiasaan yang dilakukan dalam budaya rock-artpada umumnya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa proses pembuatan lukisan dinding pada masa lalu dilakukan secara berurutan.

References

Chazine, Jean-Michel. 2005. “Decoding the
hands”. National Geographic 208 (2): 44-45.
Chazine, Jean-Michel dan Arnaud Noury. 2006.
“Sexual Determination of Hand Stencil
on the Main Panel of The Gua Masri II
Cave, East- Kalimantan/BorneoIndonesia”. International Newsletter on
Rock-Art (INORA) 44: 21-26.
Clegg, John. 1983. “Recoding Prehistoric Art”.
Hlm. 90-95 dalam Australian Field
Archaeology a Guide to Techniques,
editor Graham Connah. Canberra:
Australian Institute of Aboriginal Studies.
Dobrez, Patricia. 2014. “Hand Traces: Technical
Aspect of Positive and Negative HandMarking in Rock Art”. Arts 3: 367-393
Fagan, Brian M. 1978. Archaeology: An Brief
Introduction. Boston-Toronto: Litlle,
Brown and Company.
Fage, Luc-Henry dan Jean-Michel Chazine. 2010.
Borneo: Memory of the Caves. Le
Kalimanthrope. Jakarta: Total E&P
Indonesie.
Grand, MP. 1967. Prehistoric Art: Paleolithic
Painting and Sculpture. New York
Graphic Society: GreenwichConnecticut.
Harrisson, Tom. 1958. “The Cave of Niah: A History
of Prehistory”. The Sarawak Museum
Journal VIII (12): 549-595.
Howell, F. Clark. 1982. Manusia Purba. Jakarta:
Pustaka Alam Life/Tira Pustaka.
Huda, Sokhi. 2008. Tasawuf Kultural: Fenomena
Shalawat Wahidiyah. Yogyakarta: LkiS.
Kosasih, E. A. 1989. “Sumbangan Data Seni Lukis
Bagi Perkembangan Arkeologi di
Kawasan Asia Tenggara (Suatu Studi
Analisis Persebaran)”. Hlm 29-53 dalam
Pertemuaan Ilmiah Arkeologi V. Jakarta:
Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia.
Manning, JT, Scutt D, Wilson J, dan Lewis-Jones
DI. 1998. “The ratio of 2nd to 4th digit
length: A Predictor of Sperm Numbers
and Cocentrations of Testosteron,
luteinizing hormone and Oestrogen”.
Hum Reprod 3: 3000-3004.
McCarthy, Frederick D. 1979. Australian Aboriginal
Rock Art. Sydney: The Australian
Museum.
Neumayer, Erwin. 1992. “Rock Art in India”. Hlm
215-247 dalam Rock Art in the World,
editor Michel Lorblanchet. New Delhi:
Indira Gandhi National Centre for the
Arts.
Oakley, Kenneth P. 1972. Man the Tool-maker.
Chicago: The University of Chicago
Press.
Peralta, Jesus T. 1985. “Petroglyphs and
Petrographs of the Philippines. SPAFA
Personel Exchange Programme on
Rock Arts”. The Philippines SPAFA
Subcentre: 1-13.
Permana, Cecep Eka. 2012. “Kajian Tentang
Gambar Telapak Tangan Prasejarah”.
Jurnal Konservasi Cagar Budaya
Borobudur6 (6): 1-21.
Rosenfeld, Andrée. 1988. “Rock Art in Western
Oceania”. IPPA Bulletin 8: 119-138.
Sugiyanto, Bambang. 2010. “Penelitian Ekskavasi
Gua Beloyot, Desa Merabu Mapulu,
Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau,
Kalimantan Timur”. Laporan Penelitian
Arkeologi. Banjarbaru: Balai Arkeologi
Banjarmasin.
Tan, Noel Hidalgo. 2014. “Rock-Art Research in
Southeast Asia: A Synthesis”. Arts3: 73-104.
How to Cite
Sugiyanto, B. (1). ROCK-ARTKALIMANTAN TIMUR: JENIS GAMBAR DAN WAKTU PEMBUATANNYA. Naditira Widya, 10(1), 1-12. https://doi.org/10.24832/nw.v10i1.173