KERAMAT BATU (PATAHU) DI MASYARAKAT NGAJU, KALIMANTAN TENGAH

  • Sunarningsih Sunarningsih Balai Arkeologi Kalimantan Selatan

Abstract

Masyarakat Ngaju yang tinggal di sepanjang Sungai Kahayan dan Sungai Kapuas Kalimantan Tengah merupakan
komunitas asli. Mereka mengenal kepercayaan Kaharingan dan masih mengadakan ritual yang berkaitan dengan daur
kehidupan dan kematian. Salah satu bangunan yang dimiliki oleh setiap desa di masyarakat Ngaju adalah keramat batu
atau yang biasa disebut dengan patahu. Artikel ini mengkaji tentang ragam bentuk dan fungsi, serta perubahan fungsi
keramat batu di masyarakat sekarang. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan penalaran induktif. Data patahu
dikumpulkan melalui kegiatan survei dan wawancara. Berdasarkan hasil observasi dan analisis dapat diketahui bahwa
mayoritas bentuk batu yang dikeramatkan adalah batu bentukan alam, dan ada bentuk lain yang memberi petunjuk pada
masuknya pengaruh luar di masyarakat. Selain itu, meskipun kepercayaaan terhadap kekuatan keramat batu tetap lestari,
tetapi fungsi utama keramat batu di masyarakat telah berubah, hanya sebagai simbol penjaga desa.

References

Arifin, Karina dan Bernard Sellato. 1999. “Survei
dan Penyelidikan Arkeologi di Empat
Kecamatan di Pedalaman Kalimantan Timur
(Long Pujungan, Kerayan, Malinau dan
Kayan Hulu.” Cristina Eghenter dan Bernard
Sellato editor. Kebudayaan dan Pelestarian
Alam. Penelitian Interdisipliner di pedalaman
Kalimantan. Jakarta: WWF Indonesia.
Baier, Martin. 2007. “The Development of the
Hindu Kaharingan Religion: A New Dayak
Religion in Central Kalimantan.” Anthropos
102 (2): 566-570.
Ehrlich, Celia. 2000. “Inedible to Edible:
Firewalking and the Ti Plant (cordyline
fruticosa(L).A.Chev). “The Journal of The
Polynesia Society 109 (4): 371-400.
Flannery, Kent V. and Joyce Marcus. 1996.
“Cognitive Archaeology.” Hlm 350-363
dalam Contemporary Archaeology in
Theory, diedit oleh Robert Preucel and Ian
Hodder. United Kingdom: Blackwell
Publisher Ltd.
Koentjaraningrat. 1980. Beberapa Pokok
Antropologi Sosial. Jakarta: P.T. Dian Rakyat.
Kusmartono, Vida Pervaya Rusianti dan Harry
Widianto. 1997/1998. “Ekskavasi Situs
Candi Agung Kabupaten Hulu Sungai Utara
Kalimantan Selatan.” Berita Penelitian
Arkeologi No. 2. Banjarmasin: Balai
Arkeologi.
Munandar, Agus Aris. 2012. Proxemic Relief Candicandi
Abad ke-8-10. Jakarta: Wedatama
Widya Sastra.
Petebang, Edi. 2005. Dayak Sakti Pengayauan,
Tariu, Mangkuk Merah. Pontianak: Institut
Dayakologi.
Pradopo, Rchmat Djoko. 1998. “Semiotika: Teori,
Metode, dan Penerapannya.” Humaniora 7
(Januari-Maret): 42-48.
Schärer, Hans. 1963. Ngaju Religion the Conception
of God Among a South Borneo People.
Koninklijk Instituut voor Taal-, Land-, en
Volkenkunde. The Hague: Martinus Nijhoff.
Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi
Statistik. 2008. Pulang Pisau dalam Angka
Tahun 2007. Badan Pusat Statistik
Kabupaten Pulang Pisau.
Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi
Statistik. 2011. Kapuas dalam Angka Tahun
2011. Badan Pusat Statistik Kabupaten
Kapuas.
Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi
Statistik. 2012. Gunung Mas dalam Angka.
BAPPEDA dan Badan Pusat Statistik
Kabupaten Gunung Mas.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi editor.
1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta:
LP3ES
Soejono, R.P. 1981. Tinjauan tentang
Perkerangkaan Prasejarah Indonesia,
Aspek-aspek Arkeologi Indonesia (Aspects
of Indonesian Archaeology) No. 5. Jakarta:
Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
Soejono, R.P. 2008. Sejarah Nasional Indonesia
I. Diedit oleh Mawarti Djoened
Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto.
Jakarta: Balai Pustaka.
Sulistyanto, Bambang. 2000. “Umur Candi Laras
dalam Panggung Sejarah Indonesia Kuna.”
Berita Penelitian Arkeologi No. 7.
Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin
Sunarningsih. 2012. “Tahapan Proses
Kebudayaan di Kawasan Hilir Sungai
Kapuas, Kalimantan Tengah.” Berita
Penelitian Arkeologi 6 (1): 33-56.
Sunarningsih. 2013. “Penelitian Arkeologi DAS
Kahayan, Kalimantan Tengah.” Laporan
Penelitian Arkeologi. Balai Arkeologi
Banjarmasin.
Tim penelitian. 2012. “Penelitian Potensi dan
Sebaran Arkeologi di Kabupaten Nunukan,
Kalimantan Timur.” Laporan Penelitian
Arkeologi. Balai Arkeologi Banjarmasin.
Wasita. 2006. “Sistem Penguburan Umat
Kaharingan Dayak Lawangan.” Berita
Penelitian Arkeologi Edisi Khusus 16: 1-7.
How to Cite
Sunarningsih, S. (1). KERAMAT BATU (PATAHU) DI MASYARAKAT NGAJU, KALIMANTAN TENGAH. Naditira Widya, 9(2), 121-134. https://doi.org/10.24832/nw.v9i2.124